Kamis, 29 Juli 2010

Yuk, luruskan shaf....

Meluruskan Shaf Termasuk Kesempurnaan Shalat
394. Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Imam itu dijadikan untuk diikuti. Karena itu, janganlah kamu menyalahinya. Apabila dia sudah bertakbir, maka bertakbirlah kamu (1/179). Apabila dia ruku, maka rukulah kamu. Apabila dia membaca, 'Sami'allaahu liman hamidah' ; maka bacalah, 'Rabbana wa lakal hamdu.' Apabila dia sujud, maka sujudlah kamu. Apabila dia shalat dengan duduk, maka shalatlah kamu semua dengan duduk. Luruskan shaf (barisan) dalam shalat, sesungguhnya meluruskan shaf itu sebaik-baik shalat." (HR. Bukhari)

395. Anas mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Luruskanlah shaf kalian, karena meluruskan shaf itu adalah termasuk kesempurnaan mendirikan shalat." (HR. Bukhari)


Dosa Orang Yang Tidak Menyempurnakan Shaf
392. Dari Busyair bin Yasar al Anshari dari Anas bin Malik bahwasanya ia datang di Madinah lalu ditanyakan kepadanya, "Apakah ada sesuatu yang kamu ingkari (anggap tidak baik) dari apa yang kami semua lakukan sejak hari kamu bergaul bersama Rasulullah?" Ia berkata, "Saya tidak mendapat sesuatu yang patut saya ingkari kecuali kalian tidak meluruskan shaf pada waktu shalat." (HR. Bukhari)

392. Nu'man bin Basyir berkata, "Rasulullah bersabda, 'Sungguh kamu sekalian meluruskan shaf-shafmu atau Allah memalingkan antara muka muka kamu." (HR. Bukhari)

Caranya:
393. Anas رضي الله عنه berkata, "Iqamah telah dikumandangkan, lalu Rasulullah menghadap kami dan bersabda, 'Luruskanlah shaf-shaf kamu dan rapatkanlah, karena sesungguhnya aku melihatmu dari belakang punggungku.' Salah seorang dari kami menempelkan pundaknya ke pundak kawannya, dan kakinya ke kaki kawannya." (HR. Bukhari)

So, tunggu apalagi...luruskan shaf dan rapatkan.... :-)
Wallahu a'lam

Minggu, 11 Juli 2010

Keutamaan bulan Sya'ban

Written by Fachrurrozi Pulungan - Waspada


Sya'ban adalah nama bulan dari dua belas bulan yang ada dalam kalender Islam. Dinamakan Sya’ban, karena orang-orang Arab pada bulan-bulan tersebut yatasya’abun/berpencar untuk mencari sumber mata air. Dikatakan juga karena mereka tasya’ub/berpisah-pisah di gua-gua. Dan dikatakan juga sebagai bulan Sya’ban karena bulan ini muncul/sya’aba di antara dua bulan Rajab dan Ramadhan.
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis Bukhori dari ‘Aisyah ra, bahwa Rasulullah Muhammad SAW berpuasa lebih banyak pada bulan ini. Sebagian ulama, di antaranya Ibnu Mubarak telah merajihkan bahwa Nabi SAW tidak pernah puasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, namun banyak melakukan puasa pada bulan Sya’ban. Berkata Ibnu Hajar, puasa Nabi SAW pada bulan Sya’ban sebagai puasa sunat lebih banyak dari pada puasanya di selain bulan Sya’ban. Dan beliau puasa untuk mengagungkan bulan Sya’ban. Dari Usamah bin Zaid ra, dia berkata , “ Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam satu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Sya’ban”. Nabi SAW bersabda, “dzaka syahrun yagfulu al nasu ‘anhu baina Rajabi wa Ramadhana, wa hua syahrun tarfa’u fihi al a’malu ila rabbil ‘alamin wa ahabbu an yurfa’a ‘amali wa ana shoim “/Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan, dan bulan yang didalamnya diangkat amalan-amalan kepada Allah, dan aku suka amalanku diangkat sedang aku dalam keadaan berpuasa.( H.R. Nasa-i dalam kitab al Targhib wa al Tarhib, al Mundziri Juz 2, hal. 33. )

Jumat, 18 Juni 2010

Ikhlas dalam Beramal

Hadits Arba'in Imam An-Nawawi
Bab: Ikhlas

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ . [رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]

Amirul mukminin, Umar bin khathab berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya".
Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits.
Nomor: 1
Sumber: http://assunnah.mine.nu

Penjelasan:
Hadits ini adalah Hadits shahih yang telah disepakati keshahihannya, ketinggian derajatnya dan didalamnya banyak mengandung manfaat. Imam Bukhari telah meriwayatkannya pada beberapa bab pada kitab shahihnya, juga Imam Muslim telah meriwayatkan hadits ini pada akhir bab Jihad.

Hadits ini salah satu pokok penting ajaran islam. Imam Ahmad dan Imam Syafi'i berkata : "Hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu." Begitu pula kata imam Baihaqi dll. Hal itu karena perbuatan manusia terdiri dari niat didalam hati, ucapan dan tindakan. Sedangkan niat merupakan salah satu dari tiga bagian itu. Diriwayatkan dari Imam Syafi'i, "Hadits ini mencakup tujuh puluh bab fiqih", sejumlah Ulama' mengatakan hadits ini mencakup sepertiga ajaran islam.

Kamis, 17 Juni 2010

Cara Rasul Melawan Penyakit

RepubLika
JAKARTA--Ketika penyakit datang menerpa, apa yang lebih dulu Anda lakukan? Sebagian orang memilih langsung mencari obatnya. ”Padahal, bukan begitu yang dicontohkan Rasulullah,” ungkap dr Agus Rahmadi.

Rasulullah menuntun kita untuk terlebih dulu memohon kesembuhan kepada Sang Khalik. Ajaran itu sering kali justru diabaikan orang yang sakit dan juga keluarganya. ”Kalau cara ini dan itu tidak berhasil, mereka baru berdoa,” sesal dokter dari Klinik Sehat ini.

Mempelajari tuntunan Rasulullah dalam bidang kesehatan, Agus mencoba memperkenalkan kembali pendekatan kedokteran Islam. Beragam penyakit yang akrab dengan keseharian masyarakat telah ada solusinya. Berikut penjelasannya.

Dalam ilmu kedokteran Islam, lanjut Agus, ada empat prinsip dasar yang harus ditegakkan untuk menghadapi penyakit. Pertama, kembalikan segala masalah kepada Allah SWT. ”Kedua, ikuti pola hidup Rasulullah.” Prinsip ketiga, jus terapi. Ada banyak buah dan sayur yang jika dikombinasikan secara tepat dapat mendatangkan efek obat. ”Keempat, pergunakan obat-obatan herbal,” ucap Agus dalam acara Forum Silaturahim Muslim Perkantoran (Forsimpta), Sabtu (29/5) lalu, di Jakarta.

Sabtu, 26 April 2008

Kisah Nabi Ayyub

KISAH NABI AYYUB A.S.

Berkata salah seorang malaikatkepada kawan-kawannya yang lagi berkumpul berbincang-bincang tentangtingkah-laku makhluk Allah, jenis manusia di atas bumi : "Aku tidakmelihat seorang manusia yang hidup di atas bumi Allah yang lebih baik darihamba Allah Ayyub". Ia adalah seorang mukmin sejati ahli ibadah yangtekun. Dari rezeki yang luas dan harta kekayaan yang diberikan oleh Allahkepadanya, ia mengenepikan sebahagian untuk menolong orang-orang yangmemerlukan para fakir miskin. Hari-harinya terisi penuh dengan ibadah, sujudkepada Allah dan bersyukur atas segala nikmat dan kurnia yang diberikankepadanya."

Parakawanan malaikat yang mendengarkan kata-kata pujian dan sanjungan untuk diriAyyub mengakui kebenaran itu bahkan masing-masing menambahkan lagi denganmenyebut beberapa sifat dan tabiat yang lain yang ada pada diri Ayyub.

Percakapan para malaikat yangmemuji-muji Ayyub itu didengar oleh Iblis yang sedang berada tidak jauh daritempat mereka berkumpul. Iblis merasa panas hati dan jengkel mendengarkata-kata pujian bagi seseorang dari keturunan Adam yang ia telah bersumpahakan disesatkan ketika ia dikeluarkan dari syurga kerananya. Ia tidak relamelihat seorang dari anak cucu anak Nabi Adam menjadi seorang mukmin yang baik,ahli ibadah yang tekun dan melakukan amal soleh sesuai dengan perintah danpetunjuk Allah.

Pergilah Iblis mendatangi Ayyubuntuk menyatakan sendiri sampai sejauh mana kebenaran kata-kata pujian paramalaikat itu kepada diri Ayyub. Ternyata memang benar Ayyub patut mendapatsegala pujian itu. Ia mendatangi Ayyub bergelimpangan dalam kenikmatan duniawi,tenggelam dalam kekayaan yang tidak ternilai besarnya, mengepalai keluarga yangbesar yang hidup rukun, damai dan bakti. Ia mendapati Ayyub tidak tersilau matanyaoleh kekayaan yang ia miliki dan tidak tergoyahkan imannya oleh kenikmatanduniawinya. Siang dan malam ia sentiasa menemui Ayyub berada di mihrabnyamelakukan solat, sujud dan tasyakur kepada Allah atas segala pemberian-Nya.Mulutnya tidak berhenti menyebut nama Allah berzikir, bertasbih dan bertahmid.Ayyub ditemuinya sebagai seorang yang penuh kasih sayang terhadap sesamamakhluk Allah yang lemah, yang lapar diberinya makan, yang telanjang diberinyapakaian, yang bodoh diajar dan dipimpin dan yang salah ditegur.

Iblis gagal dalam usahanyamemujuk Ayyub. Telinga Ayyub pekak terhadap segala bisikannya dan fitnahannyadan hatinya yang sudah penuh dengan iman dan takwa tidak ada tempat lagi bagibibit-bibit kesesatan yang ditaburkan oleh Iblis. Cinta dan taatnya kepadaAllah merupakan benteng yang ampuh terhadap serangan Iblis dengan pelurukebohongan dan pemutar-balikan kebenaran yang semuanya mental tidak mendapatkansasaran pada diri Ayyub.

Akan tetapi Iblis bukanlah Iblisjika ia berputus asa dan kegagalannya memujuk Ayyub secara langsung. Ia pergimenghadapi kepada Allah untuk menghasut. Ia berkata : " Wahai Tuhan,sesungguhnya Ayyub yang menyembah dan memuji-muji-Mu, bertasbih dan bertahmidmenyebut nama-Mu, ia tidak berbuat demikian seikhlas dan setulus hatinya keranacinta dan taat pada-Mu. Ia melakukan itu semua dan berlaku sebagai hamba yangsoleh tekun beribadah kepada-Mu hanya kerana takut akan kehilangan semuakenikmatan duniawi yang telah Engkau kurniakan kepadanya. Ia takut, jika iatidak berbuat demikian , bahawa engkau akan mencabut daripadanya segala nikmatyang telah ia perolehnya berupa puluhan ribu haiwan ternakan, beribu-ribuhektar tanah ladang, berpuluh-puluh hamba sahaya dan pembantu serta keluargadan putera-puteri yang soleh dan bakti. Tidakkah semuanya itu patut disyukuriuntuk tidak terlepas dari pemilikannya dan habis terkena musibah? Di sampingitu Ayyub masih mengharapkan agar kekayaannya bertambah menjadi berlipat ganda.Untuk tujuan dan maksud itulah Ayyub mendekatkan diri kepada-Mu dengan ibadahdan amal-amal solehnya dan andai kata ia terkena musibah dan kehilangan semuayang ia miliki, nescaya ia akan mengubah sikapnya dan akan melalaikankewajibannya beribadah kepada-Mu."

Allah berfirman kepada Iblis :" Sesungguhnya Ayyub adalah seorang hamba-Ku yang sangat taat kepada-Ku,ia seorang mukmin sejati, apa yang ia lakukan untuk mendekati dirinya kepada-Kuadalah semata-mata didorong oleh iman yang teguh dan taat yang bulat kepada-Ku.Iman dan takwa yang telah meresap di dalam lubuk hatinya serta menguasaiseluruh jiwa raganya tidak akan tergoyah oleh perubahan keadaan duniawinya.Cintanya kepada-Ku yang telah menjiwai amal ibadah dan kebajikannya tidak akanmenurun dan menjadi kurang, musibah apa pun yang akan melanda dalam dirinya danharta kekayaannya. Ia yakin seyakin-yakinnya bahwa apa yang ia miliki adalahpemberian-Ku yang sewaktu-waktu dapat Aku cabut daripadanya atau menjadikannyabertambah berlipat ganda. Ia bersih dari semua tuduhan dan prasangkamu. Engkaumemang tidak rela melihathamba-hamba-Ku anak cucu Adan berada di atas jalanyang benar, lurus dan tidak tersesat. Dan untuk menguji keteguhan hati Ayyubdan kebulatan imannya kepada-Ku dan kepada takdir-Ku, Aku izinkan engkau untukmencuba menggodanya serta memalingkannya daripada-Ku. Kerahkanlahpembantu-pembantumu menggoda Ayyub melalui harta kekayaannya dan keluarganya. Cubabinasakanlah harta kekayaannya dan cerai-beraikanlah keluarganya yang rukun danbahagia itu dan lihatlah sampai di mana kebolehanmu menyesatkan dan merusakkaniman hamba-Ku Ayyub itu."

Dikumpulkanlah oleh Iblissyaitan-syaitan, pembantunya, diberitahukan bahawa ia telah mendapatkan izindari Tuhan untuk mengganyang ayyub, merusak aqidah dan imannya danmemalingkannya dari Tuhannya yang ia sembah dengan sepenuh hati dan keyakinan.Jalannya ialah dengan memusnahkan harta kekayaannya sehingga ia menjadi seorangyang papa dan miskin, mencerai-beraikan keluarganya sehingga ia menjadisebatang kara tidak berkeluarga, Iblis berseru kepada pembantu-pembantunya ituagar melaksanakan tugas penyesatan Ayyub sebaik-baiknya dengan segala daya dansiasat apa saja yang mereka dapat lakukan.

Dengan berbagai cara gangguan,akhirnya berhasillah kawanan syaitan itu menghancurkan-luluhkan kekayaan Ayyub,yang dimulai dengan haiwan-haiwan ternakannya yang bergelimpangan mati satupersatu sehingga habis sama sekali, kemudian disusul ladang-ladang dankebun-kebun tanamannya yang rusak menjadi kering dan gedung-gedungnya yangterbakar habis dimakan api, sehingga dalam waktu yang sangat singkat sekaliAyyub yang kaya-raya tiba-tiba menjadi seorang papa miskin tidak memilikiselain hatinya yang penuh iman dan takwa serta jiwanya yang besar.

Setelah berhasil menghabiskankekayaan dan harta milik Ayyub datanglah Iblis kepadanya menyerupai sebagaiseorang tua yang tampak bijaksana dan berpengalaman dan berkata:"Sesungguhnya musibah yang menimpa dirimu sangat dahsyat sekali sehinggadalam waktu yang begitu sempit telah habis semua kekayaanmu dan hilang semuaharta kekayaan milikmu. Kawan-kawanmu merasa sedih ssedang musuh-musuhmubersenang hati dan gembira melihat penderitaan yang engkau alami akibat musibahyang susul-menyusul melanda kekayaan dan harta milikmu. Mereka bertanya-tanya,gerangan apakah yang menyebabkan Ayyub tertimpa musibah yang hebat itu yangmenjadikannya dalam sekelip mata kehilangan semua harta miliknya. Sementaraorang dari mereka berkata bahawa mungkin kerana Ayyub tidak ikhlas dalam ibadahdan semua amal kebajikannya dan ada yang berkata bahawa andaikan Allah, TuhanAyyub, benar-benar berkuasa, nescaya Dia dapat menyelamatkan Ayyub darimalapetaka, mengingat bahawa ia telah menggunakan seluruh waktunya beribadahdan berzikir, tidak pernah melanggar perintah-Nya . Seorang lain menggunjingdengan mengatakan bahawa mungkin amal ibadah Ayyub tidak diterima oleh Tuhan,kerana ia tidak melakukan itu dari hati yang bersih dan sifat ria dan ingindipuji dan banyak lagi cerita-cerita orang tentang kejadian yang sangatmenyedihkan itu. Akupun menaruh simpati kepadamu, hai Ayyub dan turut bersedihhati dan berdukacita atas nasib yang buruk yang engkau telah alami."

Iblis yang menyerupai sebagaiorang tua itu - mengakhiri kata-kata hasutannya seraya memperhatikan wajahAyyub yang tetap tenang berseri-seri tidak menampakkan tanda-tanda kesedihanatau sesalan yang ingin ditimbulkan oleh Iblis dengan kata-kata racunnya itu.Ayyub berkata kepadanya : "Ketahuilah bahawa apa yang aku telah milikiberupa harta benda, gedung-gedung, tanah ladang dan haiwan ternakan sertalain-lainnya semuanya itu adalah barangan titipan Allah yang diminta-Nyakembali setelah aku cukup menikmatinya dan memanfaatkannya sepanjang masa atauibarat barang pinjaman yang diminta kembali oleh tuannya jika saatnya telahtiba. Maka segala syukur dan ouji bagi Allah yang telah memberikan kurniaan-Nyakepadaku dan mencabutnya kembali pula dari siapa yang Dia kehendaki danmencabutnya pula dari siapa saja yang Dia suka. Dia adalah yang Maha Kuasamengangkat darjat seseorang atau menurunkannya menurut kehendak-Nya. kamisebagai hamba-hamba makhluk-Nya yang lemah patut berserah diri kepada-Nya danmenerima segala qadha' dan takdir-Nya yang kadang kala kami belum dapatmengerti dan menangkap hikmah yang terkandung dalam qadha' dan takdir-Nyaitu."

Selesai mengucapkan kata-katajawabnya kepada Iblis yang sedang duduk tercenggang di depannya, menyungkurlahAyyub bersujud kepada Allah memohon ampun atas segala dosa dan keteguhan iman sertakesabaran atas segala cubaan dan ujian-Nya.

Iblis segera meninggalkan rumahAyyub dengan rasa kecewa bahawa racun hasutannya tidak termakan oleh hati hambaAllah yang bernama Ayyub itu. Akan tetapi Iblis tidak akan pernah berputus asamelaksanakan sumpah yang ia telah nyatakan di hadapan Allah dan malaikat-Nyabahawa ia akan berusaha menyesatkan Bani Adam di mana saja mereka berada. Iamerencanakan melanjutkan usaha gangguan dan godaannya kepada Ayyub lewatpenghancuran keluarganya yang sedang hidup rukun, damai dan saling hidup cintamencintai dan harga menghargai. Iblis datang lagi menghadap kepada Tuhan danmeminta izin meneruskan usahanya mencuba Ayyub. Berkata ia kepada Tuhan:"Wahai Tuhan, Ayyub tidak termakan oleh hasutanku dan sedikit pun tidakgoyah iman dan aqidahnya kepada-Mu meski pun ia sudah kehilangan semuakekayaannya dan kembali hidup papa dan miskin kerana ia masih mempunyaiputera-putera yang cekap yang dapat ia andalkan untuk mengembalikan semua yanghilang itu dan menjadi sandaran serta tumpuan hidupnya di hari tuanya. Menurutperkiraanku, Ayyub tidak akan bertahan jika musibah yang mengenai hartakekayaannya mengenai keluarganya pula, apa lagi bila ia sangat sayang danmencintai, maka izinkanlah aku mencuba kesabarannya dan keteguhannya kali inimelalui godaan yang akan aku lakukan terhadap keluarganya dan putera-puteranyayang ia sangat sayang dan cintai itu."

Allah meluluskan permintaan Iblisitu dan berfirman: "Aku mengizinkan engkau mencuba sekali lagimenggoyahkan hati Ayyub yang penuh iman, tawakkal dan kesabaran tiu dengancaramu yang lain, namun ketahuilah bahawa engkau tidak akan berhasil mencapaitujuanmu melemahkan iman Ayyub dan menipiskan kepercayaannya kepada-Ku."

Iblis lalu pergi bersamapembantu-pembantunya menuju tempat tinggal putera-putera Ayyub di suatu gedungyang penuh dengan sarana-sarana kemewahan dan kemegahan, lalu digoyangkanlahgedung itu hingga roboh berantakan menjatuhi dan menimbuni seluruh penghuninya.Kemudian cepat-cepatlah pergi Iblis mengunjungi Ayyub di rumahnya, menyerupaisebagai seorang dari kawan-kawan Ayyub, yang datang menyampaikan takziah danmenyatakan turut berdukacita atas musibah yang menimpa puteranya. Ia berkatakepada Ayyub dalam takziahnya: "Hai Ayyub, sudahkah engkau melihat putera-puteramuyang mati tertimbun di bawah runtuhan gedung yang roboh akibat gempa bumi?Kiranya, wahai Ayyub, Tuhan tidak menerima ibadahmu selama ini dan tidakmelindungimu sebagai imbalan bagi amal solehmu dan sujud rukukmu siang danmalam."

Mendengar kata-kata Iblis itu,menangislah Ayyub tersedu-sedu seraya berucap: "Allahlah yang memberi danDia pulalah yang mengambil kembali. Segala puji bagi-Nya, Tuhan yang MahaPemberi dan Maha Pencabut."

Iblis keluar meninggalkan Ayyubdalam keadaan bersujud munajat dengan rasa jengkel dan marah kepada dirinyasendiri kerana telah gagal untuk kedua kalinya memujuk dan menghasut Ayyub. Iapergi menghadap Tuhan dan berkata: "Wahai Tuhan, Ayyub sudah kehilangansemua harta benda dan seluruh kekayaannya dan hari ini ia ditinggalkan olehputera-puteranya yang mati terbunuh di bawah runtuhan gedung yang telah kamihancurkan , namun ia masih tetap dalam keadaan mentalnya yang kuat dan sihat.Ia hanya menangis tersedu-sedu namun batinnya, jiwanya, iman dan kepercayaannyakepada-Mu tidak tergoyah sama sekali. Izinkan aku mencubanya kali inimengganggu kesihatan bandanya dan kekuatan fizikalnya, kerana jika ia sudahjatuh sakit dan kekuatannya menjadi lumpuh, nescaya ia akan mulai malasmelakukan ibadah dan lama-kelamaan akan melalaikan kewajibannya kepada-Mu danmenjadi lunturlah iman dan akidahnya."

Allah tetap menentang Iblisbahawa ia tidak akan berhasil dalam usahanya menggoda Ayyub walau bagaimana punbesarnya musibah yang ditimpakan kepadanya dan bagaimana pun beratnya cubaanyang dialaminya. Kerana Allah telah menetapkan dia menjadi teladan kesabaran,keteguhan iman dan ketekunan beribadah bagi hamba-hamba-Nya. Allah berfirmankepada Iblis: "Bolehlah engkau mencuba lagi usahamu mengganggu kesihatanbadan dan kekuatan fizikal Ayyub. Aku akan lihat sejauh mana kepandaianmumengganggu dan menghamba pilihan-Ku ini."

Iblis lalu memerintahkan kepadaanak buahnya agar menaburkan benih-benih baksil penyakit ke dalam tubuh Ayyub.Baksil-baksil ysng ditaburkan itu segera mengganyang kesihatan Ayyub yangmenjadikan ia menderita berbagai-bagai penyakit, deman panas, batuk danlain-lain lagi sehingga menyebabkan badannya makin lama makin kurus, tenaganyamakin lemah dan wajahnya menjadi pucat tidak berdarah dan kulitnya menjadiberbintik-bintik . Ianya akhir dijauhi oleh orang-orang sekampungnya dan olehkawan-kawan dekatnya, kerana penyakit Ayyub dapat menular dengan cepatnyakepada orang-orang yang menyentuhnya atau mendekatinya. Ia menjadi terasingdaripada pergaulan orang di tempatnya dan hanya isterinyalah yang tetapmendampinginya, merawatnya dengan penuh kesabaran dan rasa kasih sayang,melayani segala keperluannya tanpa mengeluh atau menunjukkan tanda kesal hatidari penyakit suaminya yang tidak kunjung sembuh itu.

Iblis memperhatikan Ayyub dalamkeadaan yang sudah amat parah itu tidak meninggalkan adat kebiasaannya,ibadahnya, zikirnya, ia tidak mengeluh, tidak bergaduh, ia hanya menyebut namaAllah memohon ampun dan lindungan-Nya bila ia merasakan sakit. Iblis merasakesal hati dan jengkel melihat ketabahan hati Ayyub menanggung derita dankesabarannya menerima berbagai musibah dan ujian. Iblis kehabisan akal, tidaktahu apa usaha lagi yang harus diterapkan bagi mencapai tujuannya merusakkanaqidah dan iman Ayyub. Ia lalu meminta bantuan fikiran dari para kawan-kawanpembantunya, apa yang harus dilakukan lagi untuk menyesatkan Ayyub setelahsegala usahanya gagal tidak mencapai sasarannya.

Bertanya mereka kepadanya:"Di manakah kepandaianmu dan tipu dayamu yang ampuh serta kelincinanmumenyebar benih was-was dan ragu ke dalam hati manusia yang biasanya tidakpernah sia-sia?" Seorang pembantu lain berkata: "Engkau telahberhasil mengeluarkan Adam dari syurga, bagaimanakah engkau lakukan itusemuanya sampai berhasilnya tujuanmu itu?"

"Dengan memujukisterinya", jawab Iblis. "Jika demikian" berkata syaitan itukembali, "Laksanakanlah siasat itu dan terapkanlah terhadap Ayyub,hembuskanlah racunmu ke telinga isterinya yang tampak sudah agak kesalmerawatnya, namun masih tetap patuh dan setia."

"Benarlah dan tepatfikiranmu itu," kata Iblis, "Hanya tinggal itulah satu-satu jalanyang belum aku cuba. Pasti kali ini dengan cara menghasut isterinya aku akanberhasil melaksanakan akan maksudku selama ini."

Dengan rencana barunya pergilahIblis mendatangi isteri Ayyub, menyamar sebagai seorang kawan lelaki yang rapatdengan suaminya. Ia berkata kepada isteri Ayyub: "Apa khabar dan bagaimanakeadaan suamimu di ketika ini?"

Seraya mengarahkan jaritelunjuknya ke arah suaminya, berkata isteri Ayyub kepada Iblis itu, tamunya:"Itulah dia terbaring menderita kesakitan, namun mulutnya tidakhenti-hentinya berzikir menyebut nama Allah. Ia masih berada dalam keadaanparah, mati tidak hidup pun tidak."

Kata-kata isteri Ayyub itumenimbulkan harapan bagi Iblis bahawa ia kali ini akan berhasil makadiingatkanlah isteri Ayyub akan masa mudanya di mana ia hidup dengan suaminyadalam keadaan sihat, bahagia dan makmur dan dibawakannyalah kenang-kenangan dankemesraan. Kemudian keluarlah Iblis dari rumah Ayyub meninggalkan isteri Ayyubduduk termenung seorang diri, mengenangkan masa lampaunya, masa kejayaansuaminya dan kesejahteraan hidupnya, membanding-bandingkannya dengan masa dimana berbagai penderitaan dan musibah dialaminya, yang dimulai dengan musnahnyakekayaan dan harta-benda, disusul dengan kematian puteranya, dan kemudian yangterakhirnya diikuti oleh penyakit suaminya yang parah yang sangat menjemukanitu. Isteri Ayyub merasa kesepian berada di rumah sendirian bersama suaminyayang terbaring sakit, tiada sahabat tiada kerabat, tiada handai, tiada taulan,semua menjauhi mereka kerana khuatir kejangkitan penyakit kulit Ayyub yangmenular dan menjijikkan itu.

Seraya menarik nafas panjangdatanglah isteri Ayyub mendekati suaminya yang sedang menderita kesakitan danberbisik-bisik kepadanya berkata: "Wahai sayangku, sampai bilakah engkauterseksa oleh Tuhanmu ini? Di manakah kekayaanmu, putera-puteramu, sahabat-sahabatmudan kawan-kawan terdekatmu? Oh, alangkah syahdunya masa lampau kami, usia muda,badan sihat, sarana kebahagiaan dan kesejahteraan hidup tersedia dikelilingioleh keluarga dan terulang kembali masa yang manis itu? Mohonlah wahai Ayyubdari Tuhanmu, agar kami dibebaskan dari segala penderitaan dan musibah yangberpanjangan ini."

Berkata Ayyub menjawab keluhanisterinya: "Wahai isteriku yang kusayangi, engkau menangisi kebahagiaandan kesejahteraan masa yang lalu, menangisi anak-anak kita yang telah matidiambil oleh Allah dan engkau minta aku memohon kepada Allah agar kamidibebaskan dari kesengsaraan dan penderitaan yang kami alami masa kini. Akuhendak bertanya kepadamu, berapa lama kami tidak menikmati masa hidup yangmewah, makmur dan sejahtera itu?" "Lapan puluh tahun", jawabisteri Ayyub. "Lalu berapa lama kami telah hidup dalam penderitaanini?" tanya lagi Ayyub. "Tujuh tahun", jawab si isteri.

"Aku malu", Ayyubmelanjutkan jawabannya," memohon dari Allah membebaskan kami darisengsaraan dan penderitaan yang telah kami alami belum sepanjang masa kejayaanyang telah Allah kurniakan kepada kami. Kiranya engkau telah termakan hasutandan bujukan syaitan, sehingga mulai menipis imanmu dan berkesal hati menerimataqdir dan hukum Allah. Tunggulah ganjaranmu kelak jika aku telah sembuh daripenyakitku dan kekuatan badanku pulih kembali. Aku akan mencambukmu seratuskali. Dan sejak detik ini aku haramkan diriku makan dan minum dari tanganmuatau menyuruh engkau melakukan sesuatu untukku. Tinggalkanlah aku seorang diridi tempat ini sampai Allah menentukan taqdir-Nya."

Setelah ditinggalkan olehisterinya yang diusir, maka Nabi Ayyub tinggal seorang diri di rumah, tiadasanak saudara, tiada anak dan tiada isteri. Ia bermunajat kepada Allah dengansepenuh hati memohon rahmat dan kasih sayang-Nya. Ia berdoa: "WahaiTuhanku, aku telah diganggu oleh syaitan dengan kepayahan dan kesusahan sertaseksaan dan Engkaulah wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang."

Allah menerima doa Nabi Ayyubyang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman serta berhasilmemenangkan perjuangannya melawan hasutan dan bujukan Iblis. Allah mewahyukanfirman kepadanya: "Hantamkanlah kakimu ke tanah. Dari situ air akanmemancur dan dengan air itu engkau akan sembuh dari semua penyakitmu dan akanpulih kembali kesihatan dan kekuatan badanmu jika engkau gunakannya untuk minumdan mandimu."

Dengan izin Allah setelahdilaksanakan petunjuk Illahi itu, sembuhlah segera Nabi Ayyub dari penyakitnya,semua luka-luka kulitnya menjadi kering dan segala rasa pedih hilang,seolah-olah tidak pernah terasa olehnya. Ia bahkan kembali menampakkan lebihsihat dan lebih kuat daripada sebelum ia menderita.

Dalam pada itu isterinya yangtelah diusir dan meninggalkan dia seorang diri di tempat tinggalnya yangterasing, jauh dari jiran, jauh dari keramaian kota, merasa tidak sampai hatilebih lama berada jauh dari suaminya, namun ia hampir tidak mengenalnyakembali, kerana bukanlah Ayyub yang ditinggalkan sakit itu yang beradadidepannya, tetapi Ayyub yang muda belia, segar bugar, sihat afiat seakan-akantidak pernah sakit dan menderita. Ia segera memeluk suaminya seraya bersyukurkepada Allah yang telah memberikan rahmat dan kurnia-Nya mengembalikankesihatan suaminya bahkan lebih baik daripada keadaan asalnya.

Nabi Ayyub telah bersumpahsewaktu ia mengusir isterinya akan mencambuknya seratus kali bila ia sudahsembuh. Ia merasa wajib melaksanakan sumpahnya itu, namun merasa kasihan kepadaisterinya yang sudah menunjukkan kesetiaannya dan menyekutuinya di dalam segaladuka dan deritanya. Ia bingung, hatinya terumbang-ambingkan oleh dua perasaan,ia merasa berwajiban melaksanakan sumpahnya, tetapi isterinya yang setia danbakti itu tidak patut, kata hatinya, menjalani hukuman yang seberat itu. AkhirnyaAllah memberi jalan keluar baginya dengan firman-Nya: "Hai Ayyub, ambillahdengan tanganmu seikat rumput dan cambuklah isterimu dengan rumput itu seratuskali sesuai dengan sesuai dengan sumpahmu, sehingga dengan demikian tertebuslahsumpahmu."

Nabi Ayyub dipilih oleh Allahsebagai nabi dan teladan yang baik bagi hamba-hamba_Nya dalam hal kesabaran danketeguhan iman sehingga kini nama Ayyub disebut orang sebagai simbul kesabaran.Orang menyatakan , si Fulan memiliki kesabaran Ayyub dan sebagainya. Dan Allahtelah membalas kesabaran dan keteguhan iman Ayyub bukan saja dengan memulihkankembali kesihatan badannya dan kekuatan fizikalnya kepada keadaan seperti masamudanya, bahkan dikembalikan pula kebesaran duniawinya dan kekayaanharta-bendanya dengan berlipat gandanya. Juga kepadanya dikurniakan lagiputera-putera sebanyak yang telah hilang dan mati dalam musibah yang ia telahalami. Demikianlah rahmat Tuhan dan kurnia-Nya kepada Nabi Ayyub yang telahberhasil melalui masa ujian yang berat dengan penuh sabar, tawakkal dan berimankepada Allah.

Kisah Ayyub di atas dapat dibacadalam Al-Quran surah Shaad ayat 41 sehingga ayat 44 dan surah Al-Anbiaa' ayat83 dan 84

FOSMI AVICENA: KHITAN TEKAN RESIKO AIDS

FOSMI AVICENA: KHITAN TEKAN RESIKO AIDS

Senin, 31 Maret 2008